Vidies

Vidies

Pages

Wahyudi Aldiano. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Langkah-Langkah Dasar dalam Penulisan dan Contohnya

A. Dasar-Dasar Menulis
1. Tema
Tema dalam penulisan karangan ini adalah memahami perbedaan individu dalam perkembangan dan pertumbuhan peserta didik di dunia pendidikan.
a)      Kejelasan
Kejelasan berkaitan erat dengan gagasan sentral yakni hal yang patut diperjuangkan dalam penulisan karangan ini. Tema sudah disebutkan di atas, berarti tema tersebut memiki kejelasan. Kejelasan tema dalam karangan ini dapat dilihat pada paragraf terakhir yang menjabarkan bahwa perbedaan individu dalam perkembangan peserta didik di dunia pendidikan menuntut kebutuhan yang berbeda pula terhadap layanan pendidikan.
b)      Kesatuan
Kesatuan dan kejelasan sebenarnya tidak jauh berbeda, hanya segi penekanannya saja yang berbeda. Kesatuan ini dapat diidentifikasi dari adanya gagasan sentral yang menjadi seluruh tulisan itu. Penulisan karangan ini gagasan sentral dalam setiap paragrafnya membahas tentang perbedaan individu yang pada akhir karangan akan berpengaruh pada layanan pendidikan yang menekankan pada tenaga pendidik untuk memahami perbedaan individu tersebut.
c)      Perkembangan
Pengembangan paragraf dalam penulisan ini dapat dilihat dari 2 sudut, yakni sebagai berikut.
1)      Apakah  gagasan yang lebih tinggi sudah diperinci secara maksimal?
Tentunya sudah, seperti yang terdapat pada paragraf pertama. Gagasan umum yang lebih tinggi merupakan dasar untuk mengembangkan suatu paragraf agar dapat diperjelas dan diperinci.
2)      Apakah perincian tersebut telah disusun secara logis dan sistematis?
Paragraf pertama sudah mencerminkan logis dan sistematisnya perincian dalam pengembangan paragraf. Setelah topik utama tentang perbedaan individu dalam paragraf pertama ditentukan, kemudian barulah dikembangkan mengenai faktor-faktor yang memengaruhinya. Faktor-faktor tersebut tidak hanya disebutkan, tetapi juga dijelaskan dan diberikan contohnya.
d)     Keaslian
Keaslian dapat dibuktikan dari pokok persoalan yang dipilih tentang perbedaan individu yang pada kenyataannya setiap individu memang berbeda dan memiliki karakternya masing-masing. Selain itu juga dijelaskan melalui sudut pandang yang nyata dan apa adanya pada karangan ini di subbab perbedaan motivasi, serta karangan ini belum pernah dibuat atau dipublikasikan sebelumnya.
e)      Judul
Karangan ini berjudul “Perbedaan Individu” yang telah memenuhi kriteria penulisan judul, yakni judul singkat dan relevan yang mempunyai keterkaitan dengan temanya.
A.    Langkah-Langkah Dasar dalam Penulisan
1.      Tahap Prapenulisan
Tahap ini, untuk menulis karangan, penulis melakukan beberapa persiapan sebagai berikut.
a.       Pemilihan dan Penetapan Topik
Topik dalam karangan ini adalah tentang perbedan individu dan karakteristik yang berpengaruh pada kebutuhan untuk mengenyam pendidikan. Topik ini telah memenuhi kriteria dalam pemilihan topik karena topik ini telah dikenal baik oleh setiap orang, bermanfaat bagi setiap individu yang membacanya, bahan diperoleh dari buku dan kenyataan hidup sehari-hari.
b.      Menentukan Tujuan Penulisan dan Bentuk Karangan
Adapun tujuan dalam penulisan karangan ini adalah sebagai berikut:
1)      untuk mengetahui dan memahami perbedaan individu yang memunculkan kebutuhan pendidikan yang berbeda;
2)      untuk mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam implementasi proses pembelajaran;
3)      untuk mengetahui perbedaan kemampuan;
4)      untuk mengetahui perbedaan motivasi;
5)      untuk mengetahui perbedaan kondisi fisik dan jenis kelamin, dan;
6)      untuk mengetahui perbedaan lingkungan.
c.       Bahan Penulisan
Bahan dan informasi yang digunakan dalam pembuatan karangan ini adalah didapat dari buku, kasus yang ada dalam masyarakat dan fakta berupa contoh yang terjadi pada dunia pendidikan.
d.      Menyusun Kerangka Karangan
1.  Perbedaan Individu
1.1 Penjelasan Perbedaan Individu
1.2 Faktor-Faktor Perbedaan individu
1.2.1 Faktor Internal
1.2.2 Faktor Eksternal
2. Pengaruh Pertumbuhan dan Perkembangan Terhadap Karakter Individu
2.1 Timbulnya Kebutuhan
2.2 Macam-Macam Kebutuhan
2.2.1 Kebutuhan Fisik
2.2.2 Kebutuhan Psikologis
3. Kebutuhan Individu Kompleks
3.1 Arti Kebutuhan Individu yang Kompleks
3.2 Jenis-Jenis Kebutuhan
3.2.1 Kebutuhan Primer
3.2.2 Kebutuhan Sekunder
4. Fenomena Kebutuhan Pendidikan
4.1 Ketidaksamarataan Kebutuhan Pendidikan
4.2 Munculnya Kebutuhan  Layanan Pendidikan yang Berbeda
5. Contoh Kebutuhan Layanan Pendidikan yang Berbeda
6. Perbedaan Individu yang Diperhatikan dalam Implementasi Proses Pembelajaran
6.1 Perbedaan Kemampuan
6.1.1 Perhatian
6.1.2 Pengamatan
6.1.3 Ingatan
6.1.4 Intelegensi
6.1.5 Bakat Khusus
6.2 Perbedaan Motivasi
6.3 Perbedaan Kondisi Fisik dan Jenis Kelamin
6.4 Perbedaan Lingkungan
7. Simpulan dan Solusi Perbedaan Individu dalam Layanan Pendidikan
2.      Tahap Penulisan
Perbedaan Individu

Setiap individu yang terlahir ke dunia ini memiliki karakternya masing-masing. Tidak mungkin seorang individu memiliki karakter yang sama, sekalipun ia terlahir dari rahim yang sama atau kembar identik. Karakter yang berbeda dari setiap individu inilah yang membuat hidup lebih berwarna. Bayangkan saja jika setiap individu memiliki karakter yang sama, betapa membosankannya hidup ini. Perbedaan karakter yang terjadi dari setiap individu tentu tidak terjadi secara begitu saja, akan tetapi ada faktor-faktor yang memengaruhinya. Faktor tersebut dapat berupa faktor internal yaitu faktor yang berupa pengaruh keturunan maupun faktor eksternal yang berupa pengaruh lingkungan.
Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan dan perkembangan individu akan memengaruhi karakter individu itu sendiri. Karakter tersebut tentulah berbeda. Dampak dari berbedanya karakter ini akan menimbulkan kebutuhan yang berbeda pula, baik kebutuhan fisik maupun psikologis. Kebutuhan fisik dapat berupa kebutuhan untuk tampil lebih baik, sedangkan kebutuhan psikologis dapat berupa keinginan untuk dicintai dan disayangi.
Semakin tumbuh dan berkembang, kebutuhan individu akan semakin kompleks. Artinya, semakin bertambahnya usia maka semakin banyak pula kebutuhan yang diperlukan, baik kebutuhan primer maupun sekunder. Kebutuhan primer seperti pangan, sandang dan papan, sedangkan kebutuhan sekunder dapat berupa keinginan untuk mengenyam pendidikan yang erat kaitannya dengan berbedanya kebutuhan setiap individu.
Sudah dijelaskan sebelumnya mengenai individu yang memiliki kebutuhan yang berbeda, termasuk kebutuhan di dunia pendidikan. Masalah dan fenomena yang terjadi saat ini adalah kebutuhan pendidikan sering disamaratakan pada proses belajar mengajar. Walaupun disamaratakan memiliki arti yang hampir sama dengan adil, tetapi adil dalam artian yang kurang tepat. Mengapa? Karena walaupun sama mendapatkan hak pendidikannya, setiap individu yang memiliki karakter berbeda, maka akan menimbulkan kebutuhan yang berbeda pula dalam layanan pendidikan.
Perhatikan contoh berikut ini: “dosen memberikan materi pengajaran disatu kelas dan pada akhir materi akan diberikan tugas. Biasanya, rata-rata dosen akan menganggap bahwa mahasiswa yang diajarnya sudah mengerti mengenai materi yang telah disampaikannya dan memiliki kemampuan berpikir yang sama. Setelah diberikan tugas, ternyata hasil nilai yang diperoleh mahasiswa sangat bervariasi. Walaupun ada kemungkinan nilai yang sama, tetapi pastilah letak benar atau kesalahan yang dilakukan pada tugas tersebut berbeda. Hal inilah yang menunjukkan bahwa kebutuhan pelayanan pendidikan setiap individu berbeda.”
Apa saja perbedaan-perbedaan individu yang perlu diperhatikan dalam implementasi proses pembelajaran? Sutirna (2013:40-55) menjelaskan bahwa, “perbedaan individu yang perlu diperhatikan dalam implementasi proses pembelajaran mencakup 4 hal, yaitu (1) perbedaan kemampuan, (2) perbedaan motivasi, (3) perbedaan kondisi fisik dan jenis kelamin, serta (4) perbedaan lingkungan.”
1)      Perbedaan Kemampuan
Setiap individu yang berbeda memiliki kemampuan yang berbeda pula, termasuk kemampuan pada proses belajar.  Biasanya kemampuan ini akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia. Untuk membentuk kemampuan pada proses pembelajaran, tentu harus ada aspek-aspek yang menjadi titik fokus, “seperti perhatian, pengamatan, ingatan, intelegensi dan bakat khusus,” (Sutirna, Perbedaan Kemampuan, 2013:40-49).
Perhatian sangat penting dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran sehingga ada perbedaan perhatian setiap individu, seperti luasnya objek perhatian yang menyebabkan ada individu yang fokus terhadap suatu hal dan ada juga yang perhatiannya terpencar. Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah pengamatan. Individu mengamati sesuatu dengan pancaindra, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan pengecapan. Kemampuan mengamati setiap individu tentu berbeda, ada yang cenderung lebih peka terhadap pendengaran dan lain-lain.  Setelah melakukan pengamatan diperlukan ingatan dan intelegensi untuk mengingat dan mengukur pemahaman dari hasil pengamatan tersebut. Dengan beberapa hal yang dimiliki individu tersebut dapat memunculkan bakat khusus. Bakat khusus muncul karena individu memilki kesempatan untuk berkembang. Perbedaan kemampuan tersebut diharapkan menjadi acuan agar tenaga pendidik mampu memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
2)      Perbedaan Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan yang dimiliki oleh individu untuk melakukan hal yang diinginkan. Motivasi dapat diperoleh melalui faktor internal dan eksternal. Namun, yang sulit diperoleh adalah motivasi internal karena sulit untuk membangunnya. Sementara itu, membangkitkan motivasi eksternal bisa dikatakan susah-susah gampang. Contohnya seperti dosen yang memotivasi mahasiswa terhadap kurangnya minat mahasiswa membaca karya sastra pada mata kuliah Sejarah Sastra, harapan dosen adalah mahasiswa dapat terpanggil jiwanya untuk membaca karya sastra masa lampau yang erat kaitannya dengan mata kuliah tersebut yang kurang disenangi. Hasil dari motivasi tersebut bergantung pada individu masing-masing. Oleh karena itu, dosen diharapkan mampu memberikan motivasi belajar, terutama pada mahasiswa yang motivasinya terbilang rendah.
3)      Perbedaan Kondisi Fisik dan Jenis Kelamin
Setiap individu memiliki kondisi fisik yang berbeda-beda dan menjadi ciri khasnya. Selain perbedaan fisik, perbedaan jenis kelamin juga harus diperhatikan, baik perempuan maupun laki-laki. Perbedaan tersebut tidak boleh dipisah dalam implementasi di lapangan.  Setiap individu memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk memeroleh pendidikan. Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan pendidikan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang optimal tanpa diskriminasi karena perbedaan kondisi fisik dan jenis kelamin.
4)      Perbedaan Lingkungan
Lingkungan memiliki peranan yang penting dalam pembentukan karakter yang menyebabkan berbedanya individu satu dengan yang lain. Tentunya setiap peserta didik dalam ruang lingkup pendidikan memiliki latar belakang lingkungan yang berbeda. Untuk memberikan layanan pendidikan yang optimal, perbedaan inilah yang harus diperhatikan oleh tenaga pendidik. Miris sekali jika ada peserta didik yang berpotensi, berprestasi dan cerdas harus terhenti pendidikannya akibat faktor ekonomi. Masalah ini bukan menjadi hal yang tabu, tetapi sudah sering terjadi disekitar kita. Inilah tugas tenaga pendidik yang harus diselesaikan dengan rasa tanggungjawab agar dapat memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Perbedaan individu dalam perkembangan peserta didik di dunia pendidikan akan menuntut kebutuhan yang berbeda terhadap layanan pendidikan. Salah besar jika kebutuhan pendidikan selama ini disamaratakan dalam proses pembelajaran. Hal inilah yang menyebabkan negara Indonesia dalam bidang pendidikan masih mengalami ketertinggalan dibanding negara lain. Untuk itulah penyelenggara pendidikan dan tenaga pendidik harus paham mengenai individu agar dapat merencanakan strategi pendidikan yang tepat sehingga potensi peserta didik yang berbeda dapat ditingkatkan secara optimal.
2.      Tahap Revisi
Tahap revisi ini merupakan tahap perbaikan pada penulisan. Revisi ini dilakukan oleh Dewi Sartika, S. ST. selaku kakak kandung penulis. Adapun perubahan yang dilakukan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
a)      pada paragraf pertama ditambahkan tanda koma dibaris ke-2 setelah kata ‘sama’ dan mengubah kata ‘dunia’ menjadi hidup pada baris ke-5;
b)      pada paragraf ketiga dilakukan pengubahan tanda baca, tanda titik menjadi tanda koma sebelum kata ‘sedangkan’;
c)      pada paragraf keenam, pengutipan dari buku diberi tanda petik dua;
d)     pada subbab perbedaan kemampuan, dilakukan penambahan tanda petik dua pada pengutipan yang diambil dari buku dan penghapusan akhiran –lah dari kata ‘tersebutlah’ pada kalimat terakhir:
e)      pada subbab perbedaan motivasi, dilakukan pengubahan kata ‘sedangkan’ menjadi ‘sementara itu’ pada ke-4, dan pengubahan kata ‘dengan harapan’ menjadi ‘harapan dosen adalah’ dan;
f)       pada paragraf terakhir dilakukan penambahan kata ‘negara’ sebelum kata Indonesia pada baris ke-4.

DAFTAR PUSTAKA
Sutirna. 2013. “Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik.” Yogyakarta: CV. Andi Offset.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar